Apa Kabar wahai para pemuda?
Semoga kabar baik dan sukses senantiasa menyertai kita semua. Apa yang sedang terjadi pada diri anda saat ini..? Apa yang sedang anda lakukan dijaman yang serba canggih ini? Engkau adalah asset bangsa ini,!
Aset yang paling besar bagi suatu bangsa adalah pemuda. Pemuda mempunyai posisi yang sangat penting dalam proses regenerasi suatu bangsa. Pemudalah yang akan menyambut tongkat estafet kepemimpinan suatu negara. Keberhasilan perjuangan suatu bangsa akan tercermin dari keberhasilannya melahirkan generasi penerus yang berkualitas sehingga mampu mengangkat harkat dan martabat bangsanya sejajar dengan bangsa lain di dunia.
Pemuda Islam disetiap zaman dan ditempat manapun, dari dulu sampai sekarang ini, tetap merupakan tonggak berdirinya umat islam, kunci rahasia di balik kebangkitannya, melahirkan kejayaan dan peradabannya. Mengibarkan panjinya serta menuntun Islam untuk keagungan dan kemenangan. Tidak dapat di pungkiri bahwa sekelompok orang beriman saat pertama kali fajar dakwah ini merekah, mereka itu adalah generasi muda. Panji Islam tidak akan pernah berkibar dalam tataran kemanusiaan, kekuasaannya tidak akan terhampar di muka bumi dan dakwahnya tidak tersebar kecuali di tangan komunitas orang beriman yaitu pemuda islam.
Pemuda mempunyai potensi yang sangat dahsyat, akan tetapi kenyataan yang ada sekarang pemuda yang penuh potensi itu tengah dirundung permasalahan. Adapun kondisi secara umum untuk pemuda saat ini adalah :
1. Krisis Identitas
2. Mengabaikan Ibadah
3. Mengekor Budaya Barat
4. Menyia-nyiakan waktu
5. Kurang mandiri (unentrepreneurship)
Pada saat ini pemuda dituntut untuk bangkit dengan tanggung jawab memikul amanat yang besar dan memainkan peranannya dalam peradaban untuk menyelamatkan dunia Islam khususnya dan alam semesta umumnya dari kedzaliman setan materialisme yang melampaui batas gelombang pesimisme yang dahsyat. Peranan yang pemuda lakukan adalah membangkitkan sifat kritis, sebagai generasi pengganti, generasi penerus, pembaharu moral umat, dan sebagai unsur perbaikan.
Pemuda dalam Lintasan Sejarah
Kemerdekaan yang telah dicapai bangsa Indonesia tak lepas dari peran pemuda di kala itu. Semangat kebersamaan yang mulai di rintis, terbuktikan dengan sebuah tekad, yang lahir dalam bentuk sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928. Tanah air yang satu, bangsa yang satu, dan bahasa yang satu bahasa Indonesia.
Dalam Al-Qur'an banyak terdapat kisah keberanian para pemuda Islam. Diantaranya Nabi Ibrahim, bagaimana beliau dengan beraninya menghancurkan berhala-berhala sesembahan kaumnya ketika itu. Bagaimana dengan Rasul kita, Muhammad, Saw. Ketika beliau diangkat menjadi Rasul, beliau adalah seorang pemuda. Pengikut beliau rata-rata adalah para pemuda juga, bahkan ada yang masih anak-anak. Contohnya, Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam, yang ketika itu berusia 8 tahun. Abdullah bin Mas'ud berusia 14 tahun, Sampai dengan Ubaidah bin Al Harits yang paling tua diantara mereka yang berusia 50 tahun.
Bangunlah para Pemuda
Kehidupan seperti apakah yang ingin kita lakonkan, itu semua tergantung dari diri kita sendiri. Tidak akan ada yang bisa memaksakan diri kita, bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan ini. Tapi, kita juga harus ingat, bahwa apapun yang dilakukan dalam kehidupan ini akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt.
Pemuda adalah yang memiliki fisik kuat, darah yang segar, mental tangguh, semangat yang terus membara, berani, emosional, daya tangkap yang lebih cepat, dan juga masa yang produktif. Mumpung kita masih memiliki itu semua, dan waktu yang cukup, marilah kita merubah kondisi yang ada sekarang menjadi kondisi yang sesuai dengan Islam. Maka, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memperbaiki diri sendiri. Jadilah seseorang yang punya kepribadian Islam. Jadilah seperti para pejuang sejati, yaitu seperti para sahabat nabi. Dan janganlah menjadi generasi bebek. Generasi yang bisanya hanya ”mbebek”. Parahnya yang ditiru adalah peradaban Barat yang jelas-jelas tidak sesuai dengan Islam.
Kesuksesan bangsa ini, tergantung pada diri para pemudanya. Terlebih lagi, kesuksesan dan masa depan seperti apa yang kita inginkan, hanya bisa ditentukan oleh kita sendiri, bukan ortu, dosen, ataupun kawan-kawan kita. Allah Swt. berfirman, " Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri " (QS Ar Ra'du:11).
Ayo..tunggu apalagi? Jalan sudah terbentang di depan kita tinggal di jalani. Mulailah tempa diri kita menjadi generasi yang bisa membanggakan bagi diri sendiri, orang tua, orang-orang disekitar kita, dan lebih dari itu, jadilah orang yang dijanjikan pahala oleh Allah Swt., " (Dan) Allah telah berjanji kepara orang-orang yang beriman diantara kamu dan yang mengerjakan amal-amal shahih, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi ini sebagaimana telah Dia jadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang paling diridlaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan mereka) sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku " (QS. An Nuur:55)
Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/spirituality/2030115-risalah-pemuda/#ixzz1TyjSHZTE
Pemuda Islam disetiap zaman dan ditempat manapun, dari dulu sampai sekarang ini, tetap merupakan tonggak berdirinya umat islam, kunci rahasia di balik kebangkitannya, melahirkan kejayaan dan peradabannya. Mengibarkan panjinya serta menuntun Islam untuk keagungan dan kemenangan. Tidak dapat di pungkiri bahwa sekelompok orang beriman saat pertama kali fajar dakwah ini merekah, mereka itu adalah generasi muda. Panji Islam tidak akan pernah berkibar dalam tataran kemanusiaan, kekuasaannya tidak akan terhampar di muka bumi dan dakwahnya tidak tersebar kecuali di tangan komunitas orang beriman yaitu pemuda islam.
Pemuda mempunyai potensi yang sangat dahsyat, akan tetapi kenyataan yang ada sekarang pemuda yang penuh potensi itu tengah dirundung permasalahan. Adapun kondisi secara umum untuk pemuda saat ini adalah :
1. Krisis Identitas
2. Mengabaikan Ibadah
3. Mengekor Budaya Barat
4. Menyia-nyiakan waktu
5. Kurang mandiri (unentrepreneurship)
Pada saat ini pemuda dituntut untuk bangkit dengan tanggung jawab memikul amanat yang besar dan memainkan peranannya dalam peradaban untuk menyelamatkan dunia Islam khususnya dan alam semesta umumnya dari kedzaliman setan materialisme yang melampaui batas gelombang pesimisme yang dahsyat. Peranan yang pemuda lakukan adalah membangkitkan sifat kritis, sebagai generasi pengganti, generasi penerus, pembaharu moral umat, dan sebagai unsur perbaikan.
Pemuda dalam Lintasan Sejarah
Kemerdekaan yang telah dicapai bangsa Indonesia tak lepas dari peran pemuda di kala itu. Semangat kebersamaan yang mulai di rintis, terbuktikan dengan sebuah tekad, yang lahir dalam bentuk sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928. Tanah air yang satu, bangsa yang satu, dan bahasa yang satu bahasa Indonesia.
Dalam Al-Qur'an banyak terdapat kisah keberanian para pemuda Islam. Diantaranya Nabi Ibrahim, bagaimana beliau dengan beraninya menghancurkan berhala-berhala sesembahan kaumnya ketika itu. Bagaimana dengan Rasul kita, Muhammad, Saw. Ketika beliau diangkat menjadi Rasul, beliau adalah seorang pemuda. Pengikut beliau rata-rata adalah para pemuda juga, bahkan ada yang masih anak-anak. Contohnya, Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam, yang ketika itu berusia 8 tahun. Abdullah bin Mas'ud berusia 14 tahun, Sampai dengan Ubaidah bin Al Harits yang paling tua diantara mereka yang berusia 50 tahun.
Bangunlah para Pemuda
Kehidupan seperti apakah yang ingin kita lakonkan, itu semua tergantung dari diri kita sendiri. Tidak akan ada yang bisa memaksakan diri kita, bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan ini. Tapi, kita juga harus ingat, bahwa apapun yang dilakukan dalam kehidupan ini akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt.
Pemuda adalah yang memiliki fisik kuat, darah yang segar, mental tangguh, semangat yang terus membara, berani, emosional, daya tangkap yang lebih cepat, dan juga masa yang produktif. Mumpung kita masih memiliki itu semua, dan waktu yang cukup, marilah kita merubah kondisi yang ada sekarang menjadi kondisi yang sesuai dengan Islam. Maka, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memperbaiki diri sendiri. Jadilah seseorang yang punya kepribadian Islam. Jadilah seperti para pejuang sejati, yaitu seperti para sahabat nabi. Dan janganlah menjadi generasi bebek. Generasi yang bisanya hanya ”mbebek”. Parahnya yang ditiru adalah peradaban Barat yang jelas-jelas tidak sesuai dengan Islam.
Kesuksesan bangsa ini, tergantung pada diri para pemudanya. Terlebih lagi, kesuksesan dan masa depan seperti apa yang kita inginkan, hanya bisa ditentukan oleh kita sendiri, bukan ortu, dosen, ataupun kawan-kawan kita. Allah Swt. berfirman, " Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri " (QS Ar Ra'du:11).
Ayo..tunggu apalagi? Jalan sudah terbentang di depan kita tinggal di jalani. Mulailah tempa diri kita menjadi generasi yang bisa membanggakan bagi diri sendiri, orang tua, orang-orang disekitar kita, dan lebih dari itu, jadilah orang yang dijanjikan pahala oleh Allah Swt., " (Dan) Allah telah berjanji kepara orang-orang yang beriman diantara kamu dan yang mengerjakan amal-amal shahih, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi ini sebagaimana telah Dia jadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang paling diridlaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan mereka) sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku " (QS. An Nuur:55)
Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/spirituality/2030115-risalah-pemuda/#ixzz1TyjSHZTE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar